Monday 30 September 2013

kisah Abu Hurairah RA


Nama sebenarnya ialah Abdurrahman.  Gelaran Abu Hurairah r.a. adalah kerana beliau sangat gemar bermain dengan kucing. Diceritakan pada suatu masa ketika Abu Hurairah r.a. bertemu Rasullullah SAW, dia ditanya apa yang terdapat di lengan bajunya. Apabila dia menunjukkan bahawa isinya ialah anak Kuching, lantas dia digelar Abu Hurairah r.a. oleh Rasullullah SAW. Semenjak itu dia lebih suka dikenali dengan gelaran Abu Hurairah r.a.


Abu Hurairah ra ialah insan yang sentiasa mendekatkan diri kepada Allah dan selalu melakukan ibadat bersama isteri dan anak-anaknya setiap masa secara bergilir-gilir. Pada mulanya, beliau solat sambil berjaga sepertiga malam kemudian disambung isterinya sepertiga malam dan sepertiga lagi dimanfaatkan pula oleh cahaya matanya.  Tidak ada sesaat pun yang berlalu setiap siang dan malam di rumah Abu Hurairah tanpa solat, zikir dan ibadah kepada Allah SWT.


Diriwayatkan pada suatu hari, Marwan bin Hakam telah menguji kemampuannya menghafal. Maka dia menjemput Abu Hurairah RA untuk membacakan hadis-hadis baginda Nabi sambil dicatat oleh seorang penulis, setelah setahun berlalu, Abu Hurairah dipanggil semula dan diarahkan membaca kembali apa yang pernah dibacakannya suatu masa dahulu.  Ternyata tidak ada yang terlupa walaupun sepatah perkataan. sekalipun usianya bertambah dan masa pun telah berganti-ganti. ia tetap mewakafkan hidupnya untuk lebih banyak mendampingi Rasulullah SAW sehingga menjadi manusia yang terbanyak menerima dan menghafal Hadis Nabi serta meriwayatkannya.


Ia berkata tentang dirinya, "Tak ada seorang pun dari sahabat-sahabat Rasul yang lebih banyak menghafal Hadis padaku, kecuali Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, kerana dia pandai menulis sedangkan aku tidak." Dan Imam Syafi'i mengemukakan pula pendapatnya tentang Abu Hurairah "la seorang yang paling banyak menghafal di antara seluruh perawi Hadis sesamanya." Sementara Imam Bukhari menyatakan pula "Ada lapan ratus orang atau lebih dari sahabat, tabi'in dan ahli ilmu yang meriwayatkan Hadis dari Abu Hurairah."


Demikianlah Abu Hurairah RA.  Tak ubah bagai suatu perpustakaan besar yang telah ditakdirkan kelestarian dan keabadiannya. “Abu Hurairah” sesuci hatimu.


Aku yang berdosa


Sampailah waktu ajal akan datang
Malaikat maut segera menjelang
Dicabut nyawa tiada terbilang
Sakit terasa bukan kepalang.

Mati itu telalu sakit
Di dalam kubur terlalu sempit
Ular dan kala datang mengigit
Papan dan bumi pula menghimpit.

Masuklah mayat ke dalam bumi
Mungkar dan nakir tanyakan diri
Tiada terjawab amalan sendiri
Dipukul malaikat ke dasar bumi.

Setelah dikubur baru menyesal
Teringat diri membuat dosa
Teringat diri tiada beramal
Tak mungkin lagi pulang ke dunia.

Mati itu terlalu lazat
Bagi syuhada di medan jihad
Oleh itu wahai sahabat

Iman di dada perlu dipertingkat.

Friday 20 September 2013

Puisi buat ayah dan ibuku yang dirindui selalu

A
ayah dan ibuku..
Kaulah penolong dalam susahku
Tak pernah sedikitpun kudengar kau mengeluh
Padahal aku nakal dengan semua perbuatanku
Kumerajuk dengan semua keinginanku
Dan kumarah jika tak terpenuhi apa yang kumau
Tak Pernah sedikitpun kau kecewa
Padahal nilai pelajaranku banyak yang buruk
Padahal aku suka membantah saat kau beri nasehat
Dan aku tahu banyak hal buruk yang telah aku lakukan

Ayah dan Ibu
Luar biasa kesabaran dan cintamu padaku
Luat biasa pengorbanan dan pengampunanmu padaku
Luar biasa semua yang telah kau lakukan untukku
Betapa beruntungnya aku lahir darimu
Dibesarkan dan dijaga olehmu
Jika bukan karenamu tak akan bisa aku seperti ini
Berdiri tegar sampai hari ini
Sekalipun kukumpulkan banyak uang, tak akan

terbayar jasamu
Sekalipun kukorbankan seluruh kehidupanku, tak tertandingi dengan jasamu
Sekalipun seluruh dunia kuserahkan dibawah kakimu, tak tersaingi cintamu
tak akan sebanding apa yang bisa kuberikan dengan apa yang telah kau berikan

Ayah dan Ibu
Kasihmu… sayangmu… selalu kau berikan padaku…
Kau banting tulangmu… kau peras keringatmu…
Namun kau selalu berusaha tersenyum didepanku…
Walau ku sering mendurhakaimu…
kau tak pernah berhenti memberi semua itu…
Kau pun tak pernah sedikitpun meminta balasan dariku…
Karena ku tau… kau lakukan semua itu…
Hanya untuk membuatku bahagia…
Kau cahaya hidupku…
kau pelita dalam setiap langkahku…
Maafkan…bila aku belum bisa membalas semua kebaikan yang telah kau berikan untukku…
Tetapi Aku berjanji… aku akan selalu berusaha dan berdo’a semampuku… untuk kebahagiaanmu di masa tua mu nanti…
Agar kau selalu tersenyum… walaupun apa yang ku beri… tidak sebesar apa yang ku terima selama ini…

Terima kasih, terima kasih, terima kasih untuk semuanya
Cintamu, kesabaranmu, pengorbananmu, pemeliharaanmu

Ya Allah
 terima kasih untuk ayah dan ibu yang telah Kau beri..
tempatkan mereka d syurgamu kelak ya Allah ya Tuhanku..
Amin...

Wednesday 11 September 2013

Kisah Isteri Bashar al-Assad yg "GILA" kemewahan..

hahhhh..ni la aku nak shre dgn korang suma..baca sampai habis...
Asma, isteri Bashar al-Assad ini memiliki kebiasaan memesan makanan dari Barat untuk anak-anaknya, membeli lampu seharga 450.000 dolar AS, dan memposting dirinya mengenakan aksesoris kebugaran yang harganya jutaan dolar.

Asma al-Assad saat ini berlindung di sebuah bunker yang tahan serangan bom, dan menghindari serangan  yang sangat membahayakan jiwanya.

Sementara itu, rakyat Suriah menunggu tindakan  internasional, dan  apakah Amerika Serikat akan melakukan invasi militer  ke Suriah. Asma yang mendapatkan julukan 'mawar gurun' itu, juga disamakan dengan Marie Antoinette, yakni Ratu Prancis yang  hancur.

"Asma Assad tidak memiliki hati. Dia terobsesi dengan barang-barang mewah dan indah yang dia lihat", ujar Ayman Abdel Nour, mantan penasehat Presiden Bashar al-Assad ini. 

"Dia berada di pusat pengadilan orang bodoh".

Seorang perempuan yang menjadi 'First Lady', itu selalu mendapatkan pengawalan yang sangat ketat, beberapa tahun terakhir ini, sesudah perang berkecamuk di Suriah.

First Lady Suriah menikah dengan Presiden Suriah sejak tahun 2000. Ia dibesarkan di London dan mempelajari ilmu komputer dan sastra Prancis di Universitas  London.

Dia bekerja sebagai bankir di JP Morgan perusahana bank terkemuka milik jaringan Yahudi, yang berpusat di London, saat di mana ia bertemu Assad yang belajar bedah mata.

Pada Maret 2011 lalu, majalah Vogue yang terbit di Amerika Serikat menerbitkan profilnya yang penuh kontroversi dengan judul, 'A Rose in the Desert', yang menggambarkan Asma sebagai perempuan muda yang sangat glamour, dan sangat identik dengan kemewahan".